karate.jpg dsd.jpg hhd.jpg yry2.jpg
My Story
  • Michelle Laurentia

    Michelle Laurentia

    Kisah ini saya mulai dari semenjak hamil Michelle anak kedua kami, di usia saya yang ke 36 tahun. Menurut buku yang saya baca, kebanyakan anak Down Syndrome lahir dari ibu yang berusia 35 tahun keatas. Walaupun itu bukan patokan baku, sebab ada juga beberapa ibu muda yang melahirkan anak Down Syndrome, bahkan anak pertamanya..!  Sewaktu hamil saya tidak merasakan ada kelainan apa-apa, hanya ada sedikit flek saat hamil 2-3 bulan dan saya di beri vitamin serta disuruh istirahat selama dua minggu.
  • Edwin Alim

    Edwin Alim

    Kurang lebih 14 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 16 september 1989, kami sekeluarga sangat bahagia dengan kelahiran seorang putera, kami beri nama Edwin, dengan demikian lengkaplah keluarga kami dengan seorang puteri (anak pertama) dan seorang putera. Hari-hari silih berganti dan pertumbuhan anak juga berkembang seperti anak-anak pada umumnya. Tubuhnya lemas, tidak dapat berbicara, merangkak apalagi berjalan. Makan dan minumpun harus di suap perlahan-lahan dengan penuh kesabaran.
  • Novina

    Novina

    Saat kelahiran Novina 31 Oktober 1995, tidak saya ketahui secara nyata apa yang di sebut Down Syndrome, Tetapi perasaan sebagai seorang Ibu menyandang perasaan entah firasat atau apalah tidak saya sadari, tetapi tekanan darah saya tetap tinggi diantara Ibu-ibu yang melahirkan lainnya. Hanya saya saja bolak-balik ke suster cek darah, bahkan bilang “Nyonya jangan sedih, bayi nya sudah bisa minum susu kok”.
  • Samuel Santoso

    Samuel Santoso

    Sebagai pasangan yang baru menikah, tentulah amat bahagia ketika mengetahui bahwa didalam rahim telah ada janin yang kelak akan menjadi seorang bayi mungil. Perasaan ini mengiringi keinginan untuk mengkonsumsi segala sesuatu yang dapat bermanfaat dan bergizi untuk pertumbuhan janin tersebut. Dan menghindari segala sesuatu yang menurut orang berbahaya bagi pertumbuhan janin apalagi obat-obatan. Hampir tidak ada kecuali vitamin yang direkomendasikan oleh dokter kandungan.
  • Michael Rosihan Yacub

    Michael Rosihan Yacub

    Let me begin this essay with a poem. This poem came to me in the most peculiar way, one day in September 1991. A meeting was held quite far from earth. It’s time again for another birth.Said the angel to the Lord above. This special child needs much love.
donate
About Us

ISDI (Ikatan Sindroma Down Indonesia or Indonesian Down syndrome Society) was formally established on 21 st April 1999. A non-profit support group of parents, medical professions, special-needs experts, teachers, and all of those who have deep concern.

We, as parents are very concerned of the future of children with Down syndrome in Indonesia especially when little is done to support them by the government or other non-profit organizations.

We so look forward towards a better future by sharing our experiences and supporting each other in our monthly gatherings. This way we gain knowledge and our children benefit from our experiences.